Transliterasi Nahdliyin Vs Transliterasi Wahabi

Ramalazada Bulan Ramadlan :: Transliterasi Nahdliyin Vs Transliterasi Wahabi
Nahdliyin (Warga Nahdlatul Ulama) berpaham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, sedangkan Wahabi (Pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab) berpaham Mujassimah, Dhahiriyah dan juga Takfiriyah, jadi sudah sangat bertolak belakang, keduanya benar benar berbeda, bagaimana siang dengan malam. dan perbedaan ini bukan hanya dalam paham, karena keduanya memang tidak bisa bersatu, apa-apa yang diamalkan oleh Nahdliyin pasti akan selalu disalahkan oleh wahabi begitu juga dengan metode Transliterasi yang disepakati oleh Ulama Nahdlatul Ulama tidak luput mendapat serangan dari kaum wahabi.

Ulama Nahdlatul Ulama sejak dulu mentransliterasi huruf ض dengan huruf latin DL, makanya penulisan Nahdlatul Ulama menggunakan Nahdla bukan Nahdha, karena tulisan arabnya ialah “نهضة العلماء” transliterasi seperti ini namanya Transliterasi Pendekatan Arab-Indonesia, anda bisa ketahui hal ini selengkapnya di beberapa tulisan dibawah ini:

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Transliterasi Huruf Hijaiyah (Arab) Ke Indonesia By Firanda Ramadlan
Salah Kaprah Dalam Penulisan Bulan Puasa Ramadlan
Kesalahan Transliterasi Arab-Indonesia Min Komunitas Bulan Ramadlan
Transliterasi Pendekatan Arab-Indonesia Nahdlatul Ulama Min Bulan Ramadlan

Namun ternyata kelompok wahabi berusaha dengan keras untuk melenyapkan metode yang digunakan Nahdlatul Ulama ini, mereka memasukkan metode transliterasi sebagian negara eropa untuk menghapus metode Nahdlatu Ulama.

Karena kelompok wahabi sangat besar dan kuat di bagian media, makanya saat ini di media-media masa lebih banyak yang menggunakan metode yang diusung oleh Wahabi.
seperti contoh saat menulis رمضان lebih banyak yang menggunakan metode usungan wahabi, makanya tulisan tarnsliterasinya RAMADHAN, padahal kalau menurut metode translietrasi Nahdlatul Ulama seharusnya RAMADLAN.

Saya sendiri sudah sangat banyak menjelaskan hal ini, namun sayangnya, warga NU sendiri saat ini malah banyak mengikuti Metode Usungan Wahabi, ini sangat ironis sekali, Nahdliyin malah tidak mendukung Ulama Nahdliyin.
Seharusnya Warga NU itu mendukung dengan sungguh-sungguh apa yang sudah dilakukan oleh Ulama-ulama sepuh Nahdlatul Ulama, bukan malah ikut-ikutan menghancurkannya.

Tinggalkan komentar